Di bawah tatapan penuh dukungan dari Chinatsu, Taiki berhasil melaju mulus dalam babak kualifikasi tunggal hingga mencapai semifinal. Lawannya kali ini adalah seniornya, Haryuu, sosok yang selama ini menjadi panutannya sekaligus target yang ingin ia lampaui. Taiki telah berusaha keras untuk meraih tempat di kejuaraan antar sekolah (Inter-High), namun perjuangan serupa juga telah dilakukan oleh Haryuu. Pertarungan mereka menjadi ajang benturan antara tekad dan impian dua atlet dari generasi berbeda.
Dengan pengalaman dan determinasi yang berbeda, keduanya saling mengerahkan kemampuan terbaik mereka. Taiki harus menghadapi tekanan emosional karena bertanding melawan seseorang yang sangat ia hormati, sementara Haryuu berjuang untuk mempertahankan posisinya sebagai senior yang tidak mudah dikalahkan. Sorotan tidak hanya tertuju pada teknik dan strategi mereka, tetapi juga pada pertarungan batin yang menyala di antara mereka. Laga ini menjadi simbol perjalanan dua individu yang saling memacu untuk menjadi lebih baik.